Awalnya para masa terdiri sekitar 50 orang dari para eks pegawai Sevel Indonesia. Namun mereka mendapatkan bantuan puluhan massa dari Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI).
"Tujuan kami bukan bikin masalah baru, tapi membantu untuk menyelesaikan apa yang menjadi hak teman-teman. Kepastian harus dibayarkan," kata Ketua PSBSI Niaga Keuangan Perbankan Bambang di Matraman, Jakarta, Selasa (26/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka di Cakung sudah gembok pagarnya biar truk enggak bisa keluar," tuturnya.
Ada beberapa poin yang menjadi tuntutan utama para demonstran, yakni pesangon, gaji+tunjangan, THR yang tersisa 50% belum dibayarkan, uang transport dan iuran Jamsostek yang sudah dipotong.
Ketua Serikat Pekerja Sevel Indonesia (SPSI) Sumarsono terus menyerukkan tuntutan-tuntutan tersebut dari atas mobil komando KSBSI. Bahkan dia mengancam akan melakukan aksi anarkis jika tuntutannya tidak didengarkan.
"Kalau tidak ada tanggapan kita akan lakukan aksi bakar-bakaran," teriaknya. (ang/ang)