Hingga jeda sesi I siang ini, saham BUMI tercatat menguat 5,75% ke level Rp 184 per saham. Saham BUMI sempat menyentuh level terendah Rp 166 dan tertingginya di Rp 191.
Saham BUMI telah ditransaksikan sebanyak 652,14 juta lembar saham senilai Rp 118,7 miliar dengan frekuensi 9.479 kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, belum ada yang aneh dalam pergerakan saham BUMI. Penguatan terjadi lantaran pelaku pasar memanfaatkan kondisi setelah terjadi pelemahan yang cukup dalam.
"Sebenarnya masih biasa-biasa saja. Dari sisi volumenya juga tidak siginifikan. Sekarang normalnya 5-6 juta lembar volume yang diperdagangkan," tuturnya kepada detikFinance, Kamis (28/9/2017).
Sementara pemberitaan terakhir, BUMI telah menjual saham-saham treasury hasil aksi pembelian kembali saham (buyback) sebanyak 473,2 juta lembar di harga Rp 350 per saham. Saham treasury trersebut dijual kepada Wyoming International Limited. Jika dihitung maka perseroan bisa meraup dana Rp 165,62 miliar.
Namun menurut Reza aksi tersebut tak mempengaruhi harga saham BUMI. Sebab transaksinya dilakukan di luar mekanisme pasar.
"Kalau sudah laku semua berarti tidak di pasar nego. Kalau transaksi di pasar nego pasti harga di pasar reguler akan mengikuti, setidaknya mendekati," tukasnya.
Reza memprediksi saham BUMI hari ini akan bergerak dalam rentang support Rp 174-178 dan resistance Rp 188-194 dengan rekomendasi trading buy.
"Ya hanya memanfaatkan pelemahan saja," tukasnya. (ang/ang)