Mau PHK Karyawan, Begini Kondisi Keuangan Taksi Express

Mau PHK Karyawan, Begini Kondisi Keuangan Taksi Express

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 04 Okt 2017 19:15 WIB
Foto: Ari Saputra
Jakarta - Dalam surat Kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mengumumkan rencana penjualan aset berupa tanah dan rumah toko (Ruko) yang dimiliki perusahaan.

Perusahaan taksi ini juga berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Bahkan, saat ini PHK sudah dilakukan terhadap 250 karyawannya dan berpotensi terus bertambah.

Bagaimana kondisi keuangan perusahaannya?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip detikFinance, Rabu (4/10/2017), diketahui Express mencatat rugi bersih sebesar Rp 133,113 miliar.

Merujuk laporan keuangan pada keterbukaan informasi tersebut, rugi bersih yang ditanggung perusahaan meningkat dibanding periode yang sama tahun 2016 yang hanya sebesar Rp 42,898 miliar.

Rugi tersebut juga lebih besar ketimbang periode kuartal pertama atau 3 bulan pertama tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp 58,534 miliar.

Besarnya perolehan rugi yang disandang perseroan sejalan dengan besarnya rugi operasional yang mencapai Rp 105,835 miliar. Penyebabnya, adalah penurunan pendapatan yang cukup signifikan dari bisnis taksi yang dilakoni perusahaan.

Pada Juni 2017, Express hanya berhasil membukukan pendapatan Rp 158,73 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun 2016, perusahaan berhasil mencetak pendapatan sebesar Rp 374,06 miliar.

Dalam penjelasannya, perusahaan menyampaikan bahwa rendahnya pendapatan disebabkan oleh rendahnya tingkat utilitas alias tingkat perolehan penumpang.

Tercatat, dari 9.700 armada taksi yang dimiliki, tingkat okupansi taksi express turun dari 50-55% menjadi hanya 45%.

"Tingkat utilitas armada taksi mengalami penurunan karena adanya peralihan ke jasa transportasi berbasis aplikasi," tulis manajemen Express seperti dikutip detikFinance, Rabu (4/10/2017). (dna/mkj)

Hide Ads