Express PHK Karyawan Karena Taksi Online, Bagaimana Blue Bird?

Express PHK Karyawan Karena Taksi Online, Bagaimana Blue Bird?

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 05 Okt 2017 11:43 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) mengumumkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 250 karyawannya, dan berpotensi bertambah.

Pemicunya adalah penurunan kinerja karena maraknya taksi online.

Bagaimana nasib PT Blue Bird Tbk (BIRD), sesama perusahaan taksi?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Blue Bird Sigit Priawan menegaskan bahwa pihaknya belum melakukan PHK dalam jumlah besar seperti kompetitornya itu. Meskipun perseroan juga tetap melakukan efisiensi.

"Tentu kita harus mensiasati efisiensi, tapi kita tidak ada tindakan seperti itu (PHK). Ya orang keluar dan masuk ada saja, tapi tidak ada pemutusan massal seperti itu," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Kamis (5/10/2017).

SDM memang menjadi salah satu pos beban operasional sebuah perusahaan. Namun menurut Sigit efisieni di sisi SDM tidak melulu dengan melakukan PHK.

"Kita lakukan improvement terhadap proses, kita melakukan peningkatan kinerja dari karyawan yang ada. Lalu kita lakukan pemutaran posisi, itu merupakan proses efisiensi," imbuhnya.

Sigit menerangkan bahwa perusahaan saat ini tengah memilah lebih teliti untuk menambah jumlah karyawan. Di posisi yang bisa mendorong kinerja tetap diperkuat.

"Penambahan kita perlu lihat dari kebutuhan bagian lain ada penambahan bagian lain yang peprlu efisiensi kita kurangi. Bagian lain yang membutuhkan lebih banyak, seperti bagian sales dan bagian operasional," tukasnya.

Sigit mengakui, efisiensi memang terpaksa dilakukan oleh perusahan-perusahaan taksi konvensional karena situasi industri yang semakin sulit.

Meski persaingan dengan transportasi online jadi penyebab utamanya, namun dia menegaskan bahwa banyak faktor yang membuat perusahaan taksi konvensional saat ini kesulitan.

"Ada banyak faktor, salah satunya taski online, lalu perekonomian yang berat. Kan kondisi perkembangan bukan hanya karena faktor persaingan tapi bisa juga faktor lainnya," imbuhnya.

Kendati begitu, Sigit yakin strategi Blue Bird dengan mengedepankan pelayanan yang prima terhadap pelanggan bisa membuat perusahaan bertahan. Menurutnya pada akhirnya pelanggan menuntut pelayanan yang baik.

"Masalahnya bukan hanya online atau tidak, kami cukup yakin strategi kami yang mengedepankan pelayanan dari sisi pelayanan pengemudi bisa mempertahankan pelanggan. Itu kan cara pesan saja online sama enggak online. Kita juga punya jaringan lain seprti call center, itu juga bsia memberikan pelayanan yang baik. Pada akhirnya customer meminta pelayanan loh," tandasnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads