Saham GMFI hari ini berakhir melemah 6,59% ke level Rp 340. Bahkan di hari saat pencatatan perdana saham GMFI turun 7,5% ke level Rp 370 per saham.
Jika dihitung saham GMFI telah turun 15% selama 2 hari perdagangan dari harga awal penawaran Rp 400 ke level Rp 340 per saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kepala riset Reliance Sekuritas Robertus Yanuar Hardy, pelaku pasar sepertinya ragu terhadap kinerja keuangan anak usaha dari PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) itu. Sebab ada kemungkinan GMFI tidak memenuhi target service level agreement (SLA).
"Masih ada keraguan dari investor mengenai potensi dikenakannya denda terhadap perseroan karena tidak mencapai target SLA. Sehingga dikhawatirkan kinerja keuangan akan terpengaruh negatif," tuturnya kepada detikFinance, Rabu (11/10/2017).
Sebelumnya Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya kemungkinan GMFI tak mencapai target SLA lantaran pemeliharaan pesawat GIAA dan Citilink. Hal itu membuat GMFI berpotensi terkena denda sebesar US$ 2,06 juta untuk serviceability dan US$ 204,32 untuk dispatch reability.
Sementara menurut Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta, penurunan harga saham GMFI lantaran lebih besarnya suplai saham, sementara minat terhadap saham GMFI tak begitu besar. GMFI sendiri melepas 2.823.351.100 lembar saham baru atau sebesar 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
"Adapun hasil perilisan laporan keuangan kuartal III-2017 yang positif diharapkan mampu memberikan katalis positif terhadap saham GMFI," tuturnya. (dna/dna)











































