Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mineral dan perdagangan ini menawarkan sahamnya di level Rp 140 per lembar. Saat pencatatan saham berkode ZINC ini menguat 70% ke level Rp 238
Di level harga tersebut saham ZINC sudah ditransaksikan sebanyak 2 kali, jumlah volume sahamnya mencapai 2 lot saham dengan nilai sebesar Rp Rp95.200.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan yang baru berdiri pada 2005 ini melepas 550 juta lembar saham baru atau setara 20,79% dari modal yang disetor penuh perseroan setelah penawaran umum. Jika dihitung dari harga penawaran, maka ZINC memperoleh dana segar sebesar Rp 77 miliar.
Namun dari jumlah saham yang dilepas itu, sebanyak 500 juta saham merupakan pelepasan saham dalam rangka obligasi wajib konversi (OWK) atau mandatory convertible bond (MCB). Obligasi itu akan diserap oleh PT Jaya Baya Abadi dan PT Anggun Cakrawala Lestari.
Dana hasil IPO tersebut setelah dikurangi biaya terkait emisi saham, sekitar 80% akan digunakan untuk belanja modal seperti eksporasi dan pembangunan infrastruktur. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk menambah modal kerja.
Saham PT Kapuas Prima Coal Tbk sendiri sebelum melakukan IPO sebesar 26,97% dimiliki oleh PT Sarana Inti Selaras, lalu 19,1% dimiliki oleh Sim Antony, 16,47% dipunyai oleh Kioe Nata, 13,31% dikempit oleh Budimulio Utomo, 12,08% dipegang Haroen Soedjatmiko dan 12,07% oleh William. (ang/ang)