Sekuritisasi merupakan penjaminan pendapatan masa mendatang Tol Jagorawi. Perkiraan penerimaan Tol Jagorawi dalam beberapa tahun ke depan dihitung dan dijaminkan untuk memperoleh dana baru.
"Jasa Marga monetisasi future cashflow ruas-ruas tertentu. Hanya satu ruas dan itu cuma 40% dari future cashflow namanya Jagorawi. Apakah ada Jagorawi dijual? Jawabannya tidak," kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro dalam Seminar Nasional Sekuritisasi Aset BUMN di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta Timur, Senin (16/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Leverage 3 kali jadi Rp 6 triliun plus Rp 2 triliun bisa dapat berapa kilometer tuh. Dengan cara begitu dapat cash up front. Jagorawi dijamin tidak hilang," tutur Aloy.
Aloy menambahkan, konsep pendanaan seperti ini sebagai terobosan untuk pembangunan infrastruktur ke depan. Aset yang bisa menghasilkan uang dalam beberapa tahun ke depan pun bisa dijaminkan melalui sekuritisasi aset.
"Konsep apa saja yang bisa menghasilkan uang bisa disekuritisasi. Apa saja menghasilkan potensi di masa mendatang aset menjadi debt security," tutur Aloy.
Langkah sekuritisasi ini sebelumnya sudah dilakukan melalui BTN. BTN menjaminkan KPR dalam beberapa tahun ke depan.
Pada September lalu, PLN melalui anak usahanya PT Indonesia Power (IP) menawarkan Efek Beragun Aset (EBA) Danareksa Indonesia Power PLN–1 dengan nilai maksimum Rp 4 triliun. Aset dasar yang disekuritisasi adalah aset keuangan berupa Piutang dari Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik PLTU Suralaya 1-7. (ara/ang)