Saham Berau Dulu Primadona, Sekarang 'Ditendang' dari Bursa

Saham Berau Dulu Primadona, Sekarang 'Ditendang' dari Bursa

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 23 Okt 2017 12:32 WIB
ilustrasi Foto: Dikhy Sasra
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini telah menghapus pencatatan (delisting) 4 saham, salah satunya PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Padahal perusahaan tambang itu pernah menjadi primadona di zaman harga batu bara tinggi.

BRAU yang dulunya bernama PT Risco melantai di pasar modal pada 19 Agustus 2010. Saat itu perusahaan tersebut melepas 3,4 miliar lembar saham dengan harga penawaran Rp 400 per lembar.

Saham BRAU pun cukup diminati pelaku pasar kala itu. Terbukti dari pergerakan sahamnya yang terus menguat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada April 2012, saham BRAU sempat menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah yakni di level Rp 540 per saham. Meskipun ditahun-tahun sebelumnya laba bersih BRAU terus menurun, pada 2010 saja bersih BRAU terpangkas 27,39% menjadi Rp 619,8 miliar akibat naiknya beban penjualan yang mencapai Rp 6,23 triliun.

Kinerja BRAU terus menurun sejak 2013, bahkan pada Juli 2015 perseroan diketahui gagal melakukan pembayaran utang sebesar US$ 450 juta yang jatuh tempo pada saat itu.

Surat utang itu diterbitkan oleh anak usaha perseroan di Singapura, Berau Capital Resources Pte. Ltd (BCR).


Nasib perseroan pun tak jelas lantaran tak menyampaikan laporan keuangan pada semester I-2015. BEI pun menjatuhkan hukuman suspensi atas saham BRAU pada 30 Oktober 2015.

Saat itu saham BRAU sudah terkapar di level Rp 82 per lembar. Hingga saat ini tidak ada kejelasan terkait nasib saham tersebut, hingga akhirnya BRAU di depak dari pasar modal dengan 3 perusahaan lainnya.

(ang/ang)

Hide Ads