Asing Minggat, IHSG Masih Bisa Cetak Rekor Baru

Asing Minggat, IHSG Masih Bisa Cetak Rekor Baru

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 07 Nov 2017 15:27 WIB
Asing Minggat, IHSG Masih Bisa Cetak Rekor Baru
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini terus bergerak di zona hijau. Diprediksi IHSG mampu memecahkan rekor lagi hari ini.

Pada jeda siang sesi I ini saja, IHSG parkir di level 6.057. Lebih tinggi dari rekor penutupan terakhir 6.050, namun masih di bawah rekor intraday 6.082.

Analis Recapital Securities, Kiswoyo Adi Joe mengatakan, penguatan IHSG saat ini cenderung didorong oleh investor lokal. Sebab pada perdagangan hari ini investor asing melakukan penjualan dengan catatan net sell sebesar Rp 259,64 miliar di seluruh pasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang lokal kita sedang menguat. Asing keluar kita masih bisa tahan," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Selasa (7/11/2017).

Menurut Kisowoyo, hal itu lantaran investor institusi lokal seperti perusahan dana pensiun (dapen) dan asuransi mulai menambah porsi investasinya di portofolio saham.

"Dulu Jamsostek, dapen dan asuransi kan investasi di saham kurang lebih 10%, sekarang mulai membesar sekitar 20%. Sehingga asing keluar lokal masih bisa nahan. Karena mereka yang punya duit banyak," imbuhnya.

Tren penurunan suku bunga acuan juga disinyalir menjadi pendorong para perusahaan asuransi dan dapen untuk mulai meninggalkan instrumen obligasi dan deposito untuk memperbesar porsinya di saham.

"Suku bunga turun mau enggak mau mereka masuk ke saham meski risikonya lebih tinggi. Tapi mereka mulai mengerti. Mereka kan juga masuknya ke saham blue chip," imbuhnya.

Kiswoyo memprediksi IHSG hari ini akan berakhir dalam rentang 6.040-6.100. Meskipun itu tergantung pada saham-saham besar seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) serta saham-saham perbankan.

"Kalau saham banking enggak turun, apalagi TLKM dan ASII naik bisa pecah rekor lagi. Perusahaan rokok seperti HMSP dan GGRM juga pengaruhnya besar," tukasnya. (ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads