Tito yang mengenakan seragam lengkap mengaku sudah sering mendatangi gedung BEI, namun hanya sekadar mendampingi Presiden Joko Widodo. Belum pernah dia merasakan menekan tombol pembukaan perdagangan saham secara seremonial.
"Saya belum pernah seperti ini nih. Sering ke sini tapi hanya mendampingi Presiden. Oleh karena itu sangat sangat tersanjung diberi kesempatan ini," tuturnya sembari melontarkan senyum sebelum menekan bel pembukaan perdagangan, Senin (20/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barulah setelah diundang oleh Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Friderica Widyasari Dewi selaku salah satu SRO pasar modal Tito bisa menyambangi lantai bursa. Pernyataan itu disampaikannya dengan sedikit canda.
"Terakhir yang undang mba Kiki (panggilan Friderica), ini enggak bisa saya tolak. Ya kita takut sama dia, suaminya Wakil Densus 88. Kalau saya tidak hadir dia lapor suaminya, nanti suaminya ngambek kemudian seluruh Densus 88 disuruh tidur semua, terorisme merajalela," candanya.
Meski begitu, Tito memandang antara keamanan dan perekonomian atau dunia bisnis dan investasi merupakan dua sisi mata uang yang saling berkaitan. Tanpa keamanan ekonomi tak bisa berjalan, tanpa perekonomian baik maka kejahatan juga bertambah.
"Kalau perut masyarakat perut kenyang relatif lebih baik. Tapi ini menunjukkan bagi saya bahwa pengakuan pentingnya aspek keamanan untuk mendukung bisnis dan ekonomi," tukasnya. (dna/dna)











































