Beberapa waktu yang lalu ada transaksi saham META di pasar negoisasi yang mencapai 66 miliar lembar saham dengan nilai Rp 1,8 triliun.
Lalu akhirnya perseroan menjelaskan bahwa PT Matahari Kapital Indonesia (MKI) membeli sebanyak 6,6 miliar saham setara 43% dari Eagle Infrastructure Fund Limited (EI) dan PT Hijau Makmur Sejahtera (HMS).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun akhir META secara jelas memiliki pemegang saham pengendali yang baru yakni PT Metro Pacific Tollways Indonesia (MTPI). Anak usaha dari Metro Pacific Tollways Corp (MPTC), sebuah perusahaan investasi infrastruktur asal Filipina yang terhubung dengan Grup Salim itu menyatakan, telah membeli 6,6 miliar lembar saham META atau setara 42,25%yang dimiliki oleh MKI.
MPTI sendiri sebelumnya telah memiliki saham di META sekitar 4,83%. Dengan akuisisi tersebut maka kini MPTI mengempit saham META sebanyak 47,08%.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio meminta manajemen META segera menjawab siapa pemegang saham pengendali saat ini. Sebab jika ada perubahaan maka perseroan wajib melakukan penawaran pembelian saham kembali kepada pemegang saham lainnya. (tender offer).
"Tolong manajemen jawab, posisi bursa clear. Manajemen menjawab, itu saja," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (20/11/2017).
Menurut Tito pemegang saham pengendali jelas mereka yang memiliki saham paling besar. Untuk saat ini tentu MPTI yang mengempit saham META sebanyak 47,08%.
"Siapa saham pengendalinya, tapi kalau yang jawab pengendalinya yang punya 1,5% saya akan pertanyakan. Buat saya pengendalinya yang punya 47,08%," tegasnya.
BEI sendiri sudah memanggil manajemen META untuk menjelaskan hal itu. Namun hingga kini belum ada jawaban dari manajemen META.
"Saya minta jawaban tertulis hitam putih, jawab apakah benar Anda confirm pengendali atau tidak. Itu belum dijawab," tukasnya.
(ang/ang)