Melansir keterangan tertulis perseroan, Selasa (28/11/2017), JAI akan melepas 1,743 miliar lembar saham atau setara 30% dari modal yang disetorkan. Dari jumlah tersebut, sekitar 10%-nya akan diberikan kepada karyawan melalui program employee stock allocation (ESA).
Dalam acara due dilligence, JAI menawarkan sahamnya di kisaran Rp 325-Rp 530 per saham. Jika dihitung, maka perseroan akan mengantongi dana bersih hasil IPO sekitar Rp 566,79 miliar sampai Rp 924,3 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun saat ini, sekitar 99,86% saham JAI masih dikuasai oleh Pelindo II, lalu 0,14% dimiliki oleh PT Multi Terminal Indonesia.
Dalam rangkaian IPO JAI ini, masa bookbuilding akan dilakukan sejak 28 November hingga 5 Desember 2017. Sementara untuk penyertaan efektif dari OJK diharapkan bisa terbit pada 13 Desember 2017.
Sementara penawaran umum akan dilaksanakan pada 15-18 Desember 2017 dan proses pencatatan saham perdana ditargetkan berlangsung pada 22 Desember 2017.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek (joint lead underewriters) yakni PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan PT RHB Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin emisi. (wdl/wdl)











































