Wall Street Melonjak, Indeks S&P Cetak Rekor

Wall Street Melonjak, Indeks S&P Cetak Rekor

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 01 Des 2017 13:20 WIB
Wall Street Melonjak, Indeks S&P Cetak Rekor
Foto: Dok. Reuters
Jakarta - Wall Street pada perdagangan Kamis, waktu setempat cukup mengejutkan. Indeks S&P ditutup dengan mencetak rekor tertinggi dan Dow Jones Industrial Average menembus level 24.000 untuk pertama kalinya. Hal itu lantaran munculnya optimisme investor terhadap Partai Republik yang berhasil melakukan reformasi perpajakan.

Melansir dari Reuters, Jumat (1/12/2017), Indeks Dow Jones Industrial Average naik 331,67 poin atau 1,39% menjadi 24.272,35, lalu indeks S & P 500 naik 21,51 poin atau 0,82% menjadi 2.647,58, dan Nasdaq Composite naik 49,63 poin atau 0,73% menjadi 6.873,97.

Indeks energi S&P menjadi sektor yang paling kokoh, meningkat 1,55% setelah OPEC setuju untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak sampai akhir 2018.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu indeks Industri naik 1,53%, dibantu oleh lonjakan hampir 2% saham transportasi, yang akan mendapat dorongan besar dari pemotongan pajak perusahaan.

Sektor Keuangan S&P mencatat kenaikan sebelumnya, hingga akhirnya berakhir naik 0,6%. Hal itu lantaran didorong ekspektasi bahwa pemotongan pajak bank akan diteruskan kepada investor dalam bentuk pembelian kembali saham.

Pada pedagang kemarin sekitar 9 miliar saham berpindah tangan ke bursa AS. Kemarin menjadi perdagangan tersibuk sejak 23 Juni. Namun ini berbeda dengan rata-rata 6,56 miliar untuk 20 sesi terakhir.

Indeks Dow blue-chip telah melampaui empat kali atau 1.000 poin tahun ini, didukung oleh pendapatan perusahaan yang kuat, data ekonomi yang kuat dan harapan untuk pemotongan pajak perusahaan. Tagihan pajak akan memotong tarif pajak perusahaan menjadi 20% dari 35%.

Sebelumnya keputusan Senator Republik John McCain untuk mengembalikan tagihan pajak memberikan sentakan baru bagi undang-undang tersebut. McCain telah membantu upaya pemberontakan Partai Republik untuk mendapatkan persetujuan atas reformasi perpajakan yang dipercaya akan meningkatkan perekonomian.

"Kami telah melihat 'tidak' suara membalik ke kolom 'ya', sehingga membuat perjalanan RUU lebih pasti," kata Wakil Presiden senior BB & T Wealth Management Bucky Hellwig, di Birmingham, Alabama.

Senat dijadwalkan untuk mulai memberikan suara pada amandemen RUU tersebut pada hari Kamis, dengan suara terakhir di akhir malam atau Jumat dini hari. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads