Obligasi tersebut adalah surat utang dengan kupon tetap tanpa jaminan berjangka waktu 3 tahun. Obligasi tersebut mendapatkan peringkat Baa3 oleh Moody's dan BB + oleh S&P, dengan menawarkan kupon 7,50% jatuh tempo pada 11 Desember 2020.
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Desi Arryani mengungkapkan, penerbitan Komodo Bond di London, Inggris dilakukan karena kebutuhan pendanaan perseroan dalam pembangunan jalan tol beberapa tahun ke depan. Sehingga, alternatif pendanaan dari luar negeri yang berdenominasi rupiah diperlukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerbitan global bond dengan denominasi rupiah dilakukan sebagai variasi sumber pendanaan perseroan. Upaya ini pun dinilai Desi tidak memiliki risiko nilai tukar, berbeda dengan penerbitan global bond dengan denominasi kurs dolar Amerika Serikat (AS) atau mata uang asing lainnya.
"Kalau Indonesia situ-situ lagi, ini coba dana asing datang ke Indonesia enggak ada risiko kurs karena mereka yang ambil rupiahnya," tutur Desi.
Penerbitan Komodo Bond oleh Jasa Marga menunjukkan kepercayaan investor asing dalam membeli surat utang perseroan Indonesia.
"Kalau US dolar biasa-biasa saja, tapi ini rupiah. Makin mantap dana asing mau beli rupiah," ujar Desi. (ara/dna)