Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan data tersebut berasal dari perhitungan dari sistem C-BEST, SBN, EBAE dan S-INVEST. Dari keempat sistem tersebut maka seluruh jenis investor mulai dari saham, reksadana, hingga SBN bisa terdata.
"Untuk mencapai 1 juta saja susah sekali, dan dulu enggak pernah tahu jumlah nasabah reksadana berapa sekarang karena S-Invest jadi tahu," tuturnya di Pacific Place, Jakarta, Rabu (27/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara dari sisi usia paling banyak di kelompok usia 21-30 tahun sebanyak 26,24, kedua usia 31-40 tahun sebanyak 25,12%, ketiga kelompok usia 41-50 tahun 23,02%, usia 51-60% sebanyak 13,95%, 61-70 tahun sebanyak 5,81%, usia di bawah 20 tahun sebanya 3,82%, umur 71-80 tahun sebanyak 1,71% dan sisanya di atas 80 tahun.
"Ini yang menarik ternyata investornya lebih banyak anak jaman now," kata wanita yang akrab disapa Kiki itu.
Sementara dari sisi pendidikan kebanyakan investor Indonesia berpendidikan S1 sebanyak 51,21%, lalu SMA sebanyak 27,42%, D3 sebanyak 9,53%, S2 sebanyak 6,21%,
"Ini yang dibilang ijazah SMA karena saat ini mereka sedang kuliah juga," tukasnya. (dna/dna)











































