Menurut data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hingga 20 Desember 2017, jumlah investor di pasar modal mencapai 1.118.913. Dari angka itu, investor yang masih dalam kategori usia 21-30 tahun paling besar yakni 26,24%.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, banyaknya anak muda yang menjadi investor merupakan hasil dari upaya BEI untuk mengajak mahasiswa untuk menjajal investasi. BEI melakukannya melalui galeri investasi yang berada di 350 universitas di seluruh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Memang para investor yang berasal dari kaum generasi milenial itu investasinya belum tentu besar. Sehingga efeknya terhadap kapitalisasi pasar tidak begitu besar .
"Tapi yang kami lihat mereka hasilnya akan terlihat 5 tahun ke depan. Tapi untuk usia yang tua juga belum tentu besar investasinya," imbuhnya.
Tito yakin, para investor muda itu akan memperbesar portofolionya seiring dengan meningkatnya taraf hidup mereka.
Sebelumnya Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi menjelaskan dari total investor saat ini dari sisi usia paling banyak di kelompok usia 21-30 tahun sebanyak 26,24, kedua usia 31-40 tahun sebanyak 25,12%, ketiga kelompok usia 41-50 tahun 23,02%, usia 51-60% sebanyak 13,95%, 61-70 tahun sebanyak 5,81%, usia di bawah 20 tahun sebanya 3,82%, umur 71-80 tahun sebanyak 1,71% dan sisanya di atas 80 tahun.
"Ini yang menarik ternyata investornya lebih banyak anak jaman now," kata wanita yang akrab disapa Kiki itu.
Sementara dari sisi pendidikan kebanyakan investor Indonesia berpendidikan S1 sebanyak 51,21%, lalu SMA sebanyak 27,42%, D3 sebanyak 9,53%, S2 sebanyak 6,21%. (dna/dna)