Menurut Vice President Research Department Indosurya Sekuritas, William Surya Wijaya salah satu faktor penguatan IHSG lantaran para emiten sudah mulai merilis laporan keuangan tahunannya. Para investor agaknya yakin kinerja para emiten di 2017 rata-rata positif.
"Dan rilis kinerja ini sampai beberapa waktu ke depan. Ditambah lagi perekonomian masih oke, harga komoditas juga stabil bertahan di atas. Sentimen dari luar juga, Wall Street juga rekor lagi. Ini suntikan semangat buat investor," tuturnya saat dihubungi detikFinance, Kamis (18/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sewajarnya begitu, bukan berarti pasti, tapi sewajarnya begitu. Di awal-awal tahun antara Januari dan Februari biasanya emiten yang besar-besar, jadi ya kita lihat pasti ada potensi ruang. Kita sebenarnya masih cukup optimis untuk lihat itu, apa lagi kondisinya masih awal tahun," imbuhnya.
Kalaupun terjadi koreksi, William yakin IHSG hanya akan jatuh paling dalam di level 6.123, setelah itu IHSG akan rebound dan kembali ke level sebelumnnya.
Kepala Riset Oso Securities Riska Afriani juga sependapat bahwa investor cukup optimis laporan keuangan 2017 emiten akan kinclong. Sementara di dorong juga penantian pengumuman suku bungan acuan BI 7 days reverse repo rate.
"Dengan penerapan suku bunga rendah akan membuat ekonomi lebih ekspansif," tuturnya.
Seperti diketahui, Level penutupan sore ini adalah rekor tertinggi sepanjang masa yang dicatatkan IHSG 3 hari berturut-turut. Kemarin IHSG mencetak rekor di 6.444,518 sementara hari sebelumnya tutup di 6.429,692.
Laju IHSG cukup perkasa hingga sempat mendekati 6.500. Posisi tertinggi yang sempat dicatatkan IHSG siang ini berada di 6.483,270 yang menjadikannya level tertinggi IHSG secara intraday. Sementara posisi terendah di 6.456,616. (dna/dna)











































