Direktur Mandiri Manajemen Investasi, Endang Astharanti mengatakan, KIK-EBA yang akan diterbitkan ini nilainya sekitar Rp 2 triliun.
"KIK-EBA semester 2 karena ada feasibility study dan legal consultant banyak, nilainya mungkin enggak jauh beda sekitar Rp 2 triliun," kata Endang usai acara Mandiri Investasi Market Outlook 2018 di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prosesnya sama kayak Jasa Marga. Kemungkinan kita masih jajaki jalan tol," tambah dia.
Dia mengungkapkan alasan Mandiri Investasi baru menerbitkan KIK-EBA pada enam bulan kedua di tahun ini, karena prosesnya membutuhkan waktu cukup panjang.
"Prosesnya akan seperti yang sudah kami rilis dalam KIK EBA Mandiri JSMR01, kami masih mengkaji dan mengkalkulasi," papar dia.
Sementara itu, Direktut Utama Mandiri Investasi Alvin Pattisahisiwa mengatakan, dana kelolaan Mandiri Investasi sepanjang 2017 mencapai hampir Rp 51 triliun.
"Dana kelolaan hampir Rp 51 triliun, dengan pertumbuhan 25%, sampai akhir 2017 mandiri investasi mengelola 133 produk reksa dana," kata Alvin.
Alvin menyebutkan, dari 133 produk reksa dana yang dikelola sebesar 32% merupakan reksa dana terproteksi, 22% merupakan reksa dana saham, 18% merupakan reksa dana pasar uang, dan produk investasi alternatif sebesar 5%.
Tidak hanya itu, Alvin juga memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir 2018 berada pada level 7.100-7.200 atau tumbuh mencapai 13% atau lebih rendah dari tahun lalu yang tumbuh hampir 20%. (ang/ang)