Zebra Taxi Gandeng Investor Asing Untuk Ekspansi Usaha
Jumat, 17 Jun 2005 16:50 WIB
Jakarta - Perusahaan taksi terbesar di Surabaya PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA) akan menggandeng investor asing untuk ekspansi usaha dalam rangka pengembangan 2.000 unit taksi pada tahun ini. Calon investor yang telah dijajaki tersebut berasal dari Australia, Singapura dan Malaysia. "Mudah-mudahan akhir tahun ini bisa terealisasi, nantinya mereka bisa saja menjadi pemegang saham namun itu harus melalalui mekanisme yang ada seperti tender offer atau membeli di pasar," kata Direktur Utama PT Zebra Nusantara Tbk, Mulyadi di sela-sela rapat umum pemegang saham (RUPS) yang berlangsung di Financial Club Graha Niaga, Jumat (17/6/2005). Namun Mulyadi belum mau menyebutkan nama investor tersebut dengan alasan masih dalam tahap penjajakan. Masuknya investor asing tersebut juga nantinya mengubah komposisi kepemilikan saham. "Tetapi hal ini belum dibicarakan lebih lanjut, apakah porsi saham pemilik yang dikurangi atau porsi publik," katanya. Menurut Mulyadi, perusahaan pada tahun ini akan menambah armadanya menjadi 1.500 sampai 2.000 unit mobil Hyundai Excel II. Sedangkan sampai akhir bulan ini jumlah armadanya taksi sebanyak 600 unit. Penambahan armada ini merupakan ekspansi usaha perseroan untuk memenuhi kuota izinnya sebanyak 6.000 unit. Namun untuk ekspansi tersebut, perseroan hanya bisa memenuhi dana investasi sekitar 30 sampai 40 persen yang akan diambil dari kas sendiri. Sedangkan sisanya akan dipenuhi lewat investor baru yang akan masuk ke Zebra Taxi. Mulyadi menjelaskan, dengan penambahan armada tersebut diperkirakan pendapatan perseroan akan meningkat dua kali lipat. Pada tahun 2004 perusahaan memperoleh laba bersih sebesar Rp 1,398 miliar dan pendapatan usaha mencapai Rp 57,3 miliar. Perseroan juga berencana membentuk anak usaha yaitu PT Zebra Energi. Perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan energi gas untuk kebutuhan internal maupun masyarakat. "Tahap pertama akan kami bangun dengan kapasitas sekitar 6.000 unit taxi. Nantinya anak usaha ini akan kami jadikan sebagai profit center," katanya. Perseroan juga sedang menjajaki penyediaan bahan bakar gas untuk busway (trans Jakarta). Namun diakui, belum ada pembicaraan secara khusus dengan pemprov DKI Jakarta. "Tetapi karena ada rencana busway koridor II ini akan menggunakan bahan bakar gas CNG (Compressed Natural Gas), maka kita tertarik," ujarnya. Menurut Mulyadi, perseroan optimis akan mendapatkan order usaha dari Trans Jakarta, karena sudah berpengalaman dalam bidang usaha ini. Pasalnya, Zebra taksi telah menggunakan CNG sebagai BBG (Bahan Bakar Gas) armada taksinya di Surabaya dan wilayah Jawa Timur lainnya. CNG diyakini lebih aman dibanding produk gas LNG (Liquid Natural Gas), karena kalau bocor akan langsung menguap ke udara dan tidak menyebabkan ledakan bila tersulut api.
(qom/)