Perusahaan saat ini sudah mendirikan perusahaan marketing di Filipina dan Nigeria. Dengan begitu, perseroan bisa melakukan penjualan langsung di kedua negara tersebut.
"Sebelumnya trading saja untuk ekspor. Nah sekarang untuk Filipina dan Nigeria nanti aktif sendiri importirnya kita," kata Direktur Keuangan Sido Muncul Venancia Sri Indijati di Energy Building, Jakarta, Rabu (31/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Porsi ekspor produk Sido Muncul yang berupa Tolak Angin dan Kuku Bima juga masih di bawah 1%. Meskipun begitu, pada 2017 sudah meningkat 2 kalilipat. Tahun ini pihaknya menargetkan porsi ekspor meningkat mencapai 5% terhadap penjualan secara keseluruhan.
Untuk kantor perusahaan marketing Sido Muncul di Filipina saat ini teregistrasi dan diharapkan sudah mulai melakukan ekspor kesana pada April 2018.
Sementara untuk Nigeria saat ini masih dalam proses registrasi. Meski begitu perseroan masih melakukan ekspor ke negara tersebut melalui rekanan importir yang ada di sana.
Sekadar informasi, Sido Muncul mendirikan perusahaan di Nigeria bernama Muncul Nigeria Limited. Adapun modal untuk mendirikan perusahaan itu sebesar 10 juta Naira atau setara Rp 370,27 juta.
Dari modal itu terbagi 10 juta lembar saham dengan nilai 1 Naira per saham. Perseroan memiliki 99% saham, sementara sisanya dimiliki oleh Maria Reviani.
Baca juga: Ribuan Pedagang Jamu Mudik Gratis |