Untuk merealisasikan rencana tersebut kedua perusahaan tersebut menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Hasilnya para investor dari VIVA dan MDIA telah menyetujui rencana tersebut.
"Tadi pagi kita RUPS MDIA dan satu lagi rapat VIVA. Intinya kita meminta persetujuan untuk melakukan global bonds. Jadi kita melihat global bonds pasarnya lagi bagus dan kalau kita bisa lakukan dengan baik artinya bisa menurunkan suku bunga (utang) buat VIVA grup, dan memberikan kelonggaran dari sisi angsuran," kata Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk, Anindya Novyan Bakrie, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (5/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MDIA akan menerbitkan obligasi dengan bunga maksimum 10% per tahun yang jatuh tempo dalam waktu 5 tahun. Dana obligasi tersebut akan diberikan kepada VIVA dalam bentuk utang.
Kedua entitas usaha itu telah menandatangani perjanjian pinjaman MDIA-VIVA dengan plafond maksimum US$ 400 juta serta tingkat suku bunga sebesar 1% di atas suku bunga obligasi global tersebut. Adapun jangka waktu pinjaman adalah 15 tahun.
VIVA akan menggunakan pinjaman dari anak usahanya itu untuk membayar utang pokok dan bunga kepada CAT (Cakrawala Andalas Televisi) dan LM (Lativi Mediakarya) dengan besaran masing-masing US$ 78,37 juta dan US$ 52 juta atau secara keseluruhan sebesar US$ 130,45 juta yang sebagai konsekuensinya akan tercatat sebagai utang VIVA kepada MDIA.
"Sebenarnya sederhana, utang itu awalnya ada di VIVA semua karena waktu itu yang udah go public hanya VIVA. Daru semua itu sekarang setelah dibayar US$ 60 juta dr cash perusahaan terutama dari anak perusahaan. Sisanya di refinance dibagi, ada yang di Antv ada yang di tvOne ada yang di VIVA," terang Anindya.
Sekadar informasi perseroan telah menandatangani Perjanjian Pinjaman CAT-VIVA sebesar US$ 121,52 juta. Saat ini posisi utang sudah mencapai US$ 124,12 juta. Sementara utang kepada VIVA kepada LM sebesar US$ 52,08 juta.
"Jadi ini untungnya ada 4 hal, yaitu pertama ongkos bunganya lebih murah, angsurannya lebih berkawan karena 5 tahun dan ketiga membuat buku VIVA dan MDIA menjadi lebih baik karena ada untungnya tambah sehingga ada kemungkinan nambah dividen terutama di ANTV dan terakhir uangnya bisa dipakai untuk workingcapitali. Ini berharap tahun lalu, jumlah global bonds di dunia," jelas Anindya.
MDIA merupakan anak usaha VIVA yang menjalankan bisnis stasiun televisi free to air ANTV. Sementara VIVA merupakan induk dari kelompok usaha yang lainnya seperti tvOne, Viva+, SportOne dan portal berita Viva.co.id. (hns/hns)