Isu itu pun langsung dibantah oleh Chief Executive Officer dan Founder Go-Jek, Nadiem Makarim. Menurutnya itu hanya rumor yang berkembang di pelaku pasar saham.
"Enggak, enggak ada hal seperti itu. Enggak tahu itu ada rumor dari mana. Saya enggak pernah komen terkait rumor. Saya enggak ada komen," tuturnya tegas usai acara Konfrensi Pers Astra X Go-Jek di Hotel Fairmont, Jakarta, Senin (12/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Astra Suntik Modal Rp 2 Triliun untuk Go-Jek |
Dikonfirmasi juga bahwa Astra Internasional masuk berinvestasi di Go-Jek berbarengan dengan rombongan perusahaan raksasa dunia seperti Alphabet Google, BUMN investor asal Singapura Temasek Holdings dan platform online asal China Meituan-Dianping.
Para investor Go-Jek yang sudah ada seperti perusahaan ekuitas swasta global KKR & Co LP dan Warburg Pincus LLC juga ikut berpartisipasi. Dikabarkan jumlahnya mencapai US$ 1,2 miliar atau setara Rp 16 triliun. Sementara Astra memiliki porsi paling besar.
Meski begitu Nadiem mengaku belum menentukan penggunaan dana tersebut, termasuk juga menepis untuk membeli 20% saham Blue Bird. Namun dia memastikan akan mengembangkan aplikasi yang inti bisnis Go-Jek.