Proyek Konstruksi Layang Dihentikan, Saham Konstruksi Masih Menarik

Proyek Konstruksi Layang Dihentikan, Saham Konstruksi Masih Menarik

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 20 Feb 2018 17:27 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Banyaknya kecelakaan konstruksi yang terjadi membuat pemerintah mengeluarkan ultimatum untuk menghentikan sementara (moratorium) pekerjaan konstruksi yang berbentuk melayang. Tak hanya poryek jalan tol, pemerintah juga menjatuhkan moratorium untuk proyek Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT).

Kebijakan itu tentu menjadi sentimen tersendiri bagi saham-saham emiten konstruksi khususnya BUMN seperti PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP Tbk (PTPP) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Sehingga diharapkan masa moratorium tidak berlangsung lama.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memandang, sebenarnya moratorium itu bisa menjadi sentimen positif. Asalkan moratorium tidak berlangsung lama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena tujuannya adalah meningkatkan mutu dan kualitas pengerjaan proyek pembangunan infrastruktur elevated tersebut ke depannya," tuturnya kepada detikFinance, Selasa (20/2/2018).

Namun demikian, apabila moratorium berlangsung lama, maka akan menghambat kinerja emiten konstruksi untuk menyelesaikan proyek. Alhasil biaya yang dikeluarkan akan meningkat, arus kas pun akan terganggu.

Senada dengan Nafan, Analis Kresna Securities Robertus Yanuar juga memandang moratorium yang didasari untuk melakukan evaluasi sebenarnya memberikan manfaat bagi perseroan.

"Diharapkan evaluasinya tidak berjalan lama. Sehingga proyek bisa cepat berjalan lagi, dengan aman, sesuai hasil evaluasi," ujarnya.

Kendati begitu Nafan merekomendasikan untuk membeli hanya saham PTPP dan WIKA. Sementara ADHI dan WSKT direkomendasikan untuk hold. Sebab kedua emiten itu sudah dalam tren penguatan sebelumnya.

Sedangkan Robertus merekomendasikan untuk menerapkan strategi buy on weakness, menunggu di level terendahnya. Sebab dia yakin saham-saham konstruksi BUMN masih berpeluang menguat seiring dengan banyaknya proyek-proyek yang masih berjalan. (dna/dna)

Hide Ads