Mengutip publikasi BEI di media masa, Kamis (1/3/2018), pendapatan dari pengatur perdagangan saham di pasar modal ini juga hanya naik tipis 2,11% dari Rp 1,42 triliun di 2016 menjadi Rp 1,45 triliun.
Namun jumlah beban usaha naik 8,74% dari Rp 1,03 triliun menjadi Rp 1,12 triliun. Alhasil laba usaha BEI turun dari Rp 386,24 miliar menjadi Rp 330,53 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekedar informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir 201u berakhir di level 6.355. Jika dilihat dari posisi awal tahun 2016 pada level 5.290, IHSG menguat 20%.
BEI mencatat pemanfaatan pasar modal untuk pendanaan tahun ini bahkan mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah yakni Rp 802 triliun. Dana tersebut berasal dari penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), penerbitan saham baru (right issue), konversi waran, sekuritisasi aset dan penerbitan obligasi pemerintah, BUMN maupun swasta.
Sementara sepanjang 2017 BEI berhasil menjaring 37 perusahan untuk melantai di pasar modal. Jumlah itu diklaim sebagai pencapaian tertinggi dalam 23 tahun terakhir dan terbanyak di negara Asean. (dna/dna)











































