Pengurus Baru APEI Bentuk Divisi Money Laundering
Sabtu, 25 Jun 2005 16:34 WIB
Jakarta - Rapat Umum Anggota (RUA) Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) menunjuk pengurus baru yang dipimpin Noor Hassim sebagai koordinator ketua umum. Pengurus ini juga menambah tiga departemen, salah satunya departemen money laundering.Menurut Noor Hassim, RUA telah dilaksanakan pada Jumat (24/6/2005) di Hotel Hilton Jakarta. Paket baru ini menggantikan pengurus lama yang dipimpin Iwan Margana yang telah habis masa kerjanya. Paket Noor Hassim (PT BNI Securities) terdiri dari Lily Widjaja (PT Merrill Lynch Securities Indonesia), Lydia Trivelly Azhar (PT Buana Capital), Chaerudin Berlian (PT Mitra Investdana Sekurindo), dan FX Supriyadi (PT Panin Capital).Dari 102 perusahaan efek yang menghadiri RUA, paket Noor Hassim mengantongi 59 suara mengalahkan pesaingnya yang dipimpin Michael Steven (PT Kresna Securities). Paket Micheel beranggotakan Mustafa (PT AmCapital Indonesia), Anthony Kristanto (PT Hortus Securities), Umar Laksamana (PT BNI Securities), dan Yuniarko Sukendro (PT Jalurwahana Artha). "Semua pengurus baru menjabat sebagai ketua umum dan saya koordinator ketua umum," kata Hassim kepada detikcom, Sabtu (25/6/2005). Selanjutnya, pengurus baru akan melakukan rapat pada Senin pekan depan (27/6/2005) untuk menggodok siapa yang pantas menjabat sekretaris jenderal serta mengisi jabatan untuk 11 departemen yang ada.Menurut Hassim, tiga departemen yang baru itu adalah Departemen Bisnis, Departemen Pendidikan dan Departemen Money Laundering. "Departemen baru dibentuk untuk bisa mengadopsi kebutuhan saat ini," ujar Hassim.Seperti Departemen Bisnis diharapkan bisa menghasilkan dana untuk kepentingan organisasi melalui seminar atau pameran yang dilakukan sehingga APEI bisa mandiri. Departemen Pendidikan diharapkan memberikan tambahan pengetahuan dan pendidikan melalui kursus untuk kepentingan anggotanya.Untuk Departemen Money Laundering, menurut Hassim, memang mendesak untuk dibentuk. Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian dan komitmen APEI terhadap keluarnya Indonesia dari daftar hitam kelompok Negara Non-Cooperative Countries and Territories (NCCTs) oleh Financial Action Task Force (FATF) on Money Laundering."Kalau itu tidak kita pelihara, nanti bisa masuk lagi NCCTs dan ini akan memberikan pengaruh negatif ke ekonomi dan pasar modal Indonesia," katanya.Hassim juga berjanji akan membawa APEI menjadi organisasi yang lincah dengan mengupayakan pengembangan sistem tekonologi informasi (TI) dan sumber daya manusia (SDM).
(ir/)