Dolar AS Menguat, Siapa yang Diuntungkan?

Jakarta - Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah masih perkasa sejak awal Maret ini. Dari data Reuters pagi ini Dolar AS masih berada di kisaran Rp 13.757.

Lalu siapa yang diuntungkan dari penguatan mata uang negara Paman Sam ini?

Kepala Riset Samuel Aset Manajemen (SAM) Lana Soelistianingsih menjelaskan sektor yang diuntungkan dari menguatnya dolar AS ini adalah industri yang berbasis komoditas.

"Ada yang diuntungkan seperti crude palm oil (CPO) dan ekspor berbasis komoditas seperti batu bara. Ini turut membantu penerimaaan," kata Lana saat dihubungi detikFinance, Selasa (20/3/2018).

Baca juga: Dolar AS Masih Perkasa, Harga Barang Jelang Puasa Siap Naik

Dia menjelaskan, keuntungan akan dialami oleh industri ekspor tersebut meskipun harga jual tidak mengalami kenaikan. Keuntungan terjadi akibat selisih kurs.

Selain itu, penguatan dolar AS ini diharapkan bisa membantu mendorong perekonomian daerah yang menghasilkan komoditas ekspor.

"Daerah-daerah penghasil komoditas ekspor akan terbantu, tapi untuk daerah yang sumbernya manufaktur tidak akan terbantu karena bahan bakunya memang masih impor juga," ujar Lana.

Ekspor Indonesia sepanjang Februari 2018 tercatat US$ 14,10 miliar atau turun 3,14% dibanding Januari 2017. Namun jika dibandingkan Februari 2017 ekspor naik 11,7%.

Baca juga: Ini Penyebab Dolar AS Menguat Selama 3 Minggu

(eds/eds)