Perusahaan menawarkan sahamnya dalam rentang harga Rp 3.850 sampai dengan Rp 5.000 per lembar saham. Jumlah saham yang akan dilepas sebanyak 282.352.941 atau setara 15% dari modal yang disetor penuh per saham.
Selain itu perusahaan mengalokasikan saham dalam program kepemilikan saham kepada karyawan sebanyak 5%. Setelah IPO juga nantinya akan dibagikan saham dalam rangka Management Employee Stock Option sebesar 5% dari modal yang disetor penuh perusahaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika dihitung dari harga penawaran dan jumlah saham yang dilepas maka perusahaan akan memperoleh dana segar hasil IPO sekitar Rp 1,09 triliun sampai dengan 1,4 triliun.
Perusahaan berencana akan mengunakan dana tersebut sebesar 75% untuk belanja modal (capital expenditures). Sementara sisanya untuk disuntikkan ke entitas usahanya PT Tugu Reasuransi Indonesia.
Dalam rangka IPO ini perusahaan menunjuk PT Danareksa Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas sebagai joint lead underwriter. Untuk bookbuilding sudah mulai dibuka hingga 23 April 2018.
Kemudian diharapkan bisa mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 4 Mei 2018 dan ditargetkan dicatatkan sahamnya di BEI pada 15 Mei 2018.
Sekedar informasi PT Pertamina (Persero) sendiri memegang saham sebanyak 65%. Sisanya dipegang oleh PT Sakti Laksana Prima 17,6%, Siti Taksiyah 12,5% dan Mohamad Satya Permadi.
Setelah IPO kepemilikan Pertamina terdelusi menjadi 55,25%, PT Sakti Laksana Prima 14,96%, Siti Taksiyah 10,33%, dan Mohamad Satya Permadi 4,46%. (zlf/zlf)