Demikian dikutip detikFinance dari keterangan tertulis Kimia Farma, Jakarta, Kamis (19/4/2018)
Pada tahun 2017, perseroan berhasil membukukan total aset sebesar Rp 6,1 triliun, yang meningkat sebesar 32,16% dari tahun 2016 sebesar Rp 4,612 triliun. Pertumbuhan ini terutama karena adanya peningkatan aset tetap terutama aset dalam penyelesaian, yang bertujuan baik untuk meningkatkan kapasitas produksi maupun upaya untuk meningkatkan kemandirian pengadaan bahan baku baik di holding maupun entitas anak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencapaian laba bersih juga didukung oleh upaya pengendalian beban usaha yang tercermin dari pencapaian EBITDA margin sebesar Rp 600 miliar atau meningkat sebesar 20,9% dari tahun 2016 sebesar Rp 496 miliar.
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan tahun 2017 mencapai Rp 1,15 triliun atau meningkat 145,31% jika dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp 467,56 miliar yang digunakan untuk modal kerja, investasi rutin, dan pengembangan usaha.
Pada tahun 2017, Kimia Farma telah mencanangkan tiga program prioritas, yakni peningkatan sumber daya manusia yang andal dan kompeten, digitalisasi, dan aliansi strategis.
Kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan kesehatan Kimia Farma yang dianalisis melalui beberapa lembaga/konsultan penyelenggara menunjukkan peningkatan atau tren positif.
Hal tersebut terbukti melalui penambahan jumlah penghargaan (award) bergengsi yang diperoleh, seperti Top 50 Companies Forbes Indonesia, Indonesia Most Innovative Business Award, Anugerah BUMN Branding & Marketing, BUMN Terbaik bidang Non Keuangan Investor Awards, dan lain sebagainya.
Dalam RUPST 2018 tersebut juga diputuskan perubahan susunan pengurus perseroan, antara lain memberhentikan dengan hormat Farid Wadjdi Husain sebagai Komisaris Utama dan Dewi Fortuna Anwar sebagai Komisaris.
Melalui RUPST juga mengangkat dengan hormat Untung Suseno Sutarjo sebagai Komisaris Utama, Nurrachman Komisaris Independen, dan Chrisma Aryani Albandjar sebagai komisaris.
Dewan Komisaris
Komisaris Utama: Untung Suseno Sutarjo
Komisaris Independen: Wahono Sumaryono
Komisaris Independen: Nurrachman
Komisaris: Muhammad Umar Fauzi
Komisaris: Chrisma Aryani Albandjar
Dewan Direksi
Direktur Utama: Honesti Basyir
Direktur Keuangan: IGN Suharta Wijaya
Direktur Pengembangan Bisnis: Pujianto
Direktur Produksi dan Supply Chain:Verdi Budidarmo
Direktur Umum dan Human Capital: Arief Pramuhanto
Target 2018
Tahun ini, Manajemen melanjutkan konfirgurasi portofolio bisnis yang terkoordinasi dengan sinergis, mengintegrasikan seluruh rantai bisnis melalui proses digitalisasi, pembentukan Transformation Management Office (TMO) yang sudah dimulai sejak Januari 2018 untuk mendorong pengingkatan Sumber Daya Manusia, dan mengakuisisi beberapa perusahaan dalam memperluas pangsa pasar.
Ekspansi bisnis tahun ini sudah gencar dilakukan sejak awal tahun. Pada Maret 2018, Kimia Farma resmi memiliki entitas anak yang baru, yakni Kimia Farma Dawaa yang ditopang oleh 31 gerai apotek di Mekkah dan Jeddah, Arab Saudi. Disamping melakukan peluncuran produk seperti Marcks' Teens Compact Powder, Marcks' Mousterizer, MyDekla, DiaresO, dan lain sebagainya, Kimia Farma juga akan melakukan produksi komersial pabrik-pabrik yang menghasilkan Bahan Baku Obat (BBO) untuk pencapaian margin yang lebih baik. Dalam rangka peningkatan source of revenue, Kimia Farma akan memaksimalkan pengoperasian Fasilitas Produksi Banjaran, Fasilitas Produksi rapid Test, Marcks' Venus Aesthetic Clinic, dan Klinik Hemodialisa.
Dalam aspek digitalisasi, pembuatan aplikasi Track & Trace yang bekerja sama dengan Badan POM telah memasuki tahap roll-out dimana aplikasi ini berfungsi untuk melindungi masyarakat terhadap pemalsuan produk obat dan makanan.
Sebagai BUMN Farmasi Terbesar, Kimia Farma terus berupaya melakukan terobosan di tengah kompetisi industri farmasi dan health care yang semakin meningkat. Untuk mewujudkan cita-cita bersama bahwa Kimia Farma memberikan produk dan layanan kesehatan yang semakin unggul dan berkualitas serta mendukung agenda Pemerintah Republik Indonesia dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat khususnya di bidang kesehatan, Manajemen berkomitmen untuk menjalankan transformasi bisnis berbasis digital dari hulu hingga ke hilir. (ara/ang)