Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan IHSG sudah jatuh terlalu dalam. Bayangkan saja pada pertengahan Februari 2018 IHSG berada di posisi puncak 6.689, kini IHSG sudah masuk zona 5.800an. Itu artinya IHSG sudah turun 12% lebih dari posisi tertingginya.
Melihat kondisi IHSG saat ini menurut Reza sudah sangat murah. Seharusnya posisi saat ini sangat menggiurkan bagi investor untuk melakukan aksi beli.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut kaca mata investor, PE Ratio terkadang menjadi acuan untuk membeli saham. Sementara PE Ratio IHSG menunjukkan murah atau tidaknya saham-saham secara keseluruhan.
"IHSG ini sebenernya sudah murah banget. Kalau dilihat dari chartnya level 5.800 pernah dicapai di tahun 2016 atau 2017 awal. Artinya posisi yang sudah pernah dicapai balik lagi ke posisi tahun lalu. Jadi posisi ini sudah rendah," terangnya.
Lalu kenapa pelaku pasar masih belum mau untuk melakukan aksi beli? Menurut Reza, pelaku pasar masih takut. Sebab pergerakan IHSG lebih disebabkan kepanikan pasar lantaran ketidakjelasan pergerakan kurs.
Memang nilai tukar dolar AS terhadap rupiah hari ini juga masih tinggi. Dolar terus mendekat ke level Rp 14.000 dan Siang ini tercatat berada di level Rp 13.970. Lebih perkasa dari posisi kemarin yang berada di Rp 13.940.
"IHSG murah belum tentu pelaku pasar mau masuk, apalagi yang terjadi belakangan ini. Mereka panik juga jangan-jangan saya masuk nanti market turun lagi. Jadi bagi yang belum masuk menahan diri, untuk yang sudah masuk melakukan aksi jual," tambahnya.
Melihat kondisi ini, Reza mengaku sulit untuk memprediksi sampak titik mana IHSG akan jatuh. Sebab pergerakannya lebih disebabkan oleh paniknya pelaku pasar. (dna/dna)