IPO, Eksportir Udang Ini Tawarkan Saham Rp 800-1.100 per Lembar

IPO, Eksportir Udang Ini Tawarkan Saham Rp 800-1.100 per Lembar

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 07 Mei 2018 12:08 WIB
Foto: Danang Sugianto/detikFinance
Jakarta - PT Panca Mitra Multiperdana Tbk akan melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Perusahaan produsen dan eksportir udang ini pun hari ini mengumpulkan para calon investor.

Dalam acara due diligence meeting, Panca Mitra Multiperdana menawarkan harga sahamnya di kisaran Rp 800-Rp 1.100 per lembar saham. Perusahaan sendiri akan melepas 857.142.800 lembar saham atau setara 30% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh perseroan.

Meski kondisi pasar modal saat ini tak menentu, perusahaan tetap percaya diri untuk melepas sahamnya. Harga saham tersebut diyakini sangat ideal dengan kondisi saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Memang pasar modal sedang bergejolak namun kami tawarkan bahwa ini penghasilan 100% dari dolar, kinerja perusahaan akan lebih baik lagi. Price yang kita tawarkan juga sudah antisipasi kondisi saat ini dan menurut kami masih sangat atraktif," kata Direktur Danareksa Sekuritas Boumediene H Sihombing selaku penjamin pelaksana emisi di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Senin (7/5/2018).

Jika dihitung dari harga penawaran maka perusahaan akan memperoleh dana segar hasil IPO sekitar Rp 700,11 miliar sampai dengan Rp 942,8 miliar. Perseroan akan menggunakan 20% dana hasil IPO untuk belanja modal dan 80% untuk modal kerja.

Panca Mitra Multiperdana sendiri telah menunjuk Danareksa Sekuritas dan RHB Sekuritas Indonesia sebagai join lead penjamin pelaksana emisi efek.

Dijadwalkan proses penawaran awal (bookbuilding) berlangsung pada 7-16 Mei 2018. Pernyataan efektif dari OJK diharapkan didapatkan pada akhir Mei 2018. Sehingga pencatatan perdana saham di BEI bisa dilakukan pada 7 Juni 2018.

Sekedar informasi perusahaan ini memiliki dua kompleks pabrik pengolahan udang di Situbondo, Jawa Timur dan Tarakan, Kalimantan Utara. Ada dua jenis udang yang menjadi garapannya yakni udang Vannamei dan Black Tiger.

Produk udang olahan tersebut diekspor ke negara-negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Kanada, dan beberapa negara asia lainnya seperti Hong Kong dan Singapura.

Pada 2017 perusahaan mengantongi penjualan bersih US$ 126 juta, tumbuh 13,5% dari tahun sebelumnya US$ 111 juta. Laba kotor saat itu naik 40% dari US$ 20 juta menjadi US$ 28 juta. (zlf/zlf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads