Astra Jadi Preferred Bidder Tender Saham Operator Jalan Tol

Astra Jadi Preferred Bidder Tender Saham Operator Jalan Tol

- detikFinance
Selasa, 12 Jul 2005 11:40 WIB
Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usahanya, PT Astratel Nusantara, menjadi preferred bidder atau penawar yang diutamakan dalam tender penjualan 54 persen saham milik PT Marga Mandala Sakti yang merupakan pengelola jalan tol Jakarta-Merak. "Melalui Astratel yang 100 persen sahamnya dimiliki Astra, kita memang menjadi preferred bidder untuk pembelian saham PT Marga Mandala Sakti, dan sekarang masih menunggu pengumuman pemenangnya," kata Corporate Secretary Aminuddin kepada detikcom, Selasa (12/7/2005). Aminuddin belum bersedia menjelaskan saham milik siapa yang akan dibeli tersebut. Begitu pula dengan masalah pendanaannya. "Yang jelas kita sekarang zero loan dan soal pendanaan saya pikir tidak ada masalah," katanya. Menurut Aminuddin, seperti dijelaskan direksi, masuknya Astra ke proyek infrastruktur merupakan upaya diversifikasi usaha dan melihat peluang bisnis saat ini. Selain Astra, Keluarga Sampoerna juga sebelumnya dikabarkan berminat membeli PT Marga Mandala Sakti (MMS), pengelola jalan tol Tangerang-Merak sepanjang 72,5 kilometer itu. Namun dengan ditunjuknya Astra menjadi preferred bidder, peluang Sampoerna menipis. PT Astratel Nusantara adalah perusahaan infrastruktur yang sebelumnya mengerjakan proyek telekomunikasi untuk wilayah Sumatra dalam bentuk kerja sama operasi (KSO) dengan PT Telkom Tbk. Namun proyek tersebut sudah dibeli kembali oleh Telkom secara bertahap dengan nilai penjualan US$ 381 juta. Sedangkan jalan tol Tengerang-Merak yang dikelola PT Marga Mandala Sakti semula dimiliki Hutomo Mandala Putra melalui Humpuss Group dengan kepemilikan 25 persen saham. Sisa saham saat itu dimiliki oleh investor lain seperti Jasa Marga, Hanurata Coy Ltd, Krakatau Steel, Yayasan Sarana Wana Jaya, Taspen, Jamsostek dan Capital Investment Ltd. Namun kemudian Tommy menjual sahamnya pada investor asing dan diikuti oleh pemilik saham lainnya. Dan saat ini mayoritas saham pengelola tol tersebut dikuasai oleh Hongkong Land Infrastructure -- anak perusahaan Jardine Matheson Group -- sebesar 25 persen, kemudian Prime Partner serta Government Singapore serta beberapa perusahaan asing lain dan lokal. (qom/)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads