Saat dicatatkan, saham berkode BRIS ini langsung menguat 100 poin atau 19,61% dari harga penawaran Rp 510 menjadi Rp 610. Di harga itu saham BRIS sudah ditransaksikan sebanyak 31.986 lot saham dan 55 kali frekuensi senilai Rp 1,86 miliar.
"Kami bahagia katena IPO kami mengalami 2 kali over subscribed. Ini merupakan sambutan positif dari para investor," kata Direktur Utama BRISyariah Hadi Santoso di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (9/5/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
80% dari dana hasil IPO itu rencananya akan digunakan perseroan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan. Lalu sekitar 12,5% akan digunakan pengembangan sistem IT dan sisanya untuk pengembangan jaringan kantor.
"Kami ingin menjadi game changer bagi perbankan syariah melalui akselerasi ekspansi bisnis syariah, terutama dalam peningkatan pembiayaan," kata Hadi.
Dalam aksi korporasi ini, BRISyariah telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi atau Joint Lead Underwriters, yaitu PT Bahana Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Indo Premier Sekuritas dengan kesanggupan penuh atau full commitment berdasarkan hasil penawaran awal (bookbuilding). (zlf/zlf)