Sandiaga tiba di Gedung WTC, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (9/5/2018), sekitar 10.30 WIB. Acara diskusi berlangsung tertutup sekitar satu jam 30 menit. Sandiaga nampak mengenakan baju batik.
Hadir mendampingi Sandiaga, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Michael Rolandi. Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi dan Wakil Ketua DPRD DKI Triwisaksana juga hadir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jakpro Lepas Saham Perdana ke Publik di 2019 |
"Kita launching dengan tagline SIP, yaitu Satu IPO Setiap Tahun untuk BUMD DKI. Insya Allah kita bertugas lima tahun, berarti kita targetkan lima BUMD setiap tahun yang akan melenggang ke bursa saham," kata Sandiaga seusai diskusi.
Pria yang akrab disapa Sandi itu belum bisa mengungkapkan BUMD mana saja yang akan melepas sahamnya. Kata dia, mengenai hal tersebut harus dikoordinasikan lebih dulu dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Tergetnya belum bisa kita rilis karena ini dilindungi oleh undang-undang kerahasiaan di pasar modal. Kita tidak bisa menyampaikan sebelum berkoordinasi dengan BEI dan OJK. Tapi semua BUMD tadi hadir. Dari perwakilan DPRD juga hadir. Kerena begitu kami berproses harus mendapat persetujuan dari DPRD," terang Sandiaga.
Sandiaga menuturkan rencana pelepasan saham ini merupakan upaya dalam mereformasi BUMD. Wagub usungan Partai Gerindra dan PKS itu berharap BUMD DKI tidak lagi tergantung terhadap penyertaan modal dari pemda.
"Kita berharap ini menjadi tonggak sejarah kita untuk mereformasi BUMD agar ke depan membuka lapangan kerja, meningkatkan governance, mendiseraifikasi pendanaannya di luar penyertaan modal dari daerah," ujar Sandiaga. (zak/hns)