Sampai Kapan Dolar AS Bertengger di Atas Rp 14.000?

Sampai Kapan Dolar AS Bertengger di Atas Rp 14.000?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 23 Mei 2018 12:01 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) hari ini masih di atas Rp 14.000. Dari data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) tercatat dolar AS di Rp 14.192.

Menanggapi hal tersebut, Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan dalam jangka pendek nilai dolar AS terhadap rupiah memang masih kuat. Namun penguatan ini juga terjadi pada mata uang negara maju lainnya.

"Hari ini masih di kisaran Rp 14.000-an, tapi sudah lebih rendah dari kemarin. memang dolarnya masih kuat karena US Treasury yield-nya juga tinggi, ini yang membuat permintaan dolar meningkat," kata Josua saat dihubungi detikFinance, Rabu (23/5/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Josua menjelaskan kondisi nilai tukar memang dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Dari dalam negeri defisit neraca perdagangan sangat mempengaruhi nilai tukar.

"Defisit ini sangat pengaruh, jadi peluang untuk masih di angka Rp 14.000 ya masih ada," ujar dia.


Menurut dia bank sentral harus memperkuat kebijakan dan pengelolaan moneter untuk meredam gejolak nilai tukar. Selain itu pemerintah juga harus membantu dalam mendorong ekspor agar tidak terus-terusan kalah dari impor.

Selain itu, jika belum cukup BI juga bisa mengambil langkah stabilisasi dengan kebijakan giro wajib minimum (GWM) dan menaikkan kembali suku bunga. Josua menjelaskan, saat ini nilai tukar rupiah memang dihadapkan pada tekanan dolar AS.

"Perlu dilihat beberapa bulan ini kan ada jadwal pembayaran dividen untuk perusahaan multinasional, ekspektasi kenaikan bunga bank sentral AS, current account deficit yang naik. Nah ini yang membuat permintaan dolar secara besar-besaran," ujarnya.

Menurut dia, jika hal tersebut sudah dilewati maka tekanan rupiah terhadap dolar AS akan mereda.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads