Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan mengatakan, upaya tersebut memang masih menjadi langkah awal sebagai literasi pasar modal kepada penyandang tuna netra. BEI sendiri belum menyiapkan infrastruktur khusus transaksi saham bagi tuna netra.
"Sebenarnya bagaimana pun ini lebih ke literasi awal. Artinya kita membuat dalam versi braille buku investasi supaya masyarakat yang disabilitas netra bisa belajar oh investasi seperti apa," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (22/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, menurut Nicky saat ini penyandang disabilitas netra sudah bisa berinvestasi saham. Perusahaan sekuritas memiliki broker atau peranta yang bisa mewakili untuk membeli ataupun menjual saham. Sehingga, lanjutnya, tidak harus menggunakan sistem perdagangan.
"Tidak usah trading, kalau punya Rp 500 ribu bulan ini beli. Nanti bulan depan beli lagi Rp 300 ribu. Diamkan saja, tidak usah melihat pergerakan harga. Itu juga seharusnya yang dilakukan oleh seorang investor," tuturnya.
Baca juga: Tuna Netra Kini Lebih Mudah Beli Saham |