Adapun saham yang menjadi pemberat indeks diantaranya: BMRI,ASII, UNVR, TPIA, SMBR. Penurunan yang terjadi pada indeks dikarenakan antisipasi dari para pelaku pasar setelah Bank Indonesia kembali memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Days Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,25% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dikakukan pada (29/06).
Adapun rilisnya data Inflasi bulan Juni 2018 sebesar 0,59% lebih rendah dibandingkan Juni 2017 sebesar 0,69% nampaknya belum mampu membawa
IHSG berada dalam zona hijau. Pelaku pasar asing membukukan aksi jual bersih (Netsell) sebesar Rp 193,67 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penguatan pada indeks terjadi seiring dengan sektor teknologi yang mengalami rebound sehingga membantu untuk mengimbangi ketidakpastian yang sedang berlangsung seputar kebijakan perdagangan.
Adapun tujuh dari 11 sektor utama S&P berhasil menguat, dimana Sektor teknologi memimpin penguatan dengan naik 1%. Sementara saham Apple membukukan gain sebanyak 1,1%, Microsoft Corp naik 1,4% diikuti Nvidia Corp yang juga naik 2,3%.
IHSG ditutup melemah sebesar 0.9% ke level 5,746. IHSG berada area support dengan indikator Stochastic di rasio 39% dan MACD histogram bergerak ke arah positif dengan volume turun tipis. Kami perkirakan IHSG bergerak menguat dengan pergerakan di kisaran 5,717 -5,803. (eds/eds)











































