Direktur Utama IKT Chiefy Adi Kusmargono menerangkan untuk mencapai target tersebut, pihaknya harus memperluas lahan. Saat ini IKT mengelola lahan seluas 31 hektar dengan kapasitas 700 ribu unit kendaraan.
"Kita targetkan luas lahan meningkat jadi 89,5 hektar dengan kapasitas 2,1 juta unit kendaraan," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Senin (9/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk memperluas lahan pelayanan itu, IKT memperkirakan membutuhkan dana hanya Rp 500 miliar. Sebab pihaknya tidak membeli lahan hanya menyewa dari sang induk Pelindo II.
"Dulu kan masih Pelindo II, setelah dipisah jadi anak usaha ya kita harus sewa dong," tambahnya.
Selama ini pihaknya menyewa lahan dari Pelindo II sekitar Rp 100 miliar per tahun. Namun IKT berniat untuk mengubah skema sewa menjadi 5 tahun.
"Setelah kita IPO kita ingin jadi lebih serius lagi, makanya kita ubah sewa jangka panjang. Kita juga harap bisa dapat diskon kalau sewa jangka panjang," ujarnya.
Sementara capex Rp 500 miliar dalam 5 tahun itu akan digunakan untuk membeli aset non lahan. Seperti di antaranya gedung kantor, instalasi listrik, gedung parkir dan sebagainya.
Sedangkan untuk sewa lahan 5 tahun ini akan diambil dari 25% dana segar hasil IPO yang totalnya mencapai Rp 835 miliar. Lalu 50% digunkan untuk belanja modal dan sisanya 25% untuk modal kerja. (fdl/fdl)