Dolar AS Tembus Rp 14.500, Darmin: Jangan Dianggap Luar Biasa

Dolar AS Tembus Rp 14.500, Darmin: Jangan Dianggap Luar Biasa

Hendra Kusuma - detikFinance
Jumat, 20 Jul 2018 13:39 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian meminta bahwa pergerakan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah setiap harinya jangan dianggap terlalu berlebihan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih terus menunjukkan pelemahan. Setelah kemarin sempat menyentuh rekor tertinggi di Rp 14.534, pagi ini mata uang negeri Paman Sam itu menguat ke level Rp 14.515.

"Perubahan harian memang kadang-kadang nggak tinggi, tidak perlu menganggap itu sesuatu yang luar biasa terjadi," kata Darmin di Komplek Istana, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saksikan juga video 'Pelemahan Rupiah di Mata Jokowi':

[Gambas:Video 20detik]



Darmin mengaku, pelemahan nilai tukar rupiah belakangan ini dikarenakan sentimen negatif yang berasal dari Gubernur The Fed.

"Memang sejak 3 hari lalu itu governor The Fed itu mulai bicara bahwa mereka akan segera menaikkan untuk mengejar tingkat inflasi, mereka akan segera menaikkan tingkat bunga sehingga membuat pasar bergerak," ujar dia.

Meski demikian, kata Darmin, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) tidak berdiam diri. Sebab, sudah ada rumusan kebijakan untuk mengantisipasi ketidakpastian global. Salah satunya mengurangi impor dan mendorong ekspor.


Mantan Dirjen Pajak ini mencontohkan, salah satu kegiatan yang bisa didorong adalah implementasi mandatori biodiesel. Sebab, kegiatan tersebut bisa mempertahankan jumlah devisa.

"Kita bisa mengurangi impor kita tanpa merugikan kita sendiri, caranya gimana, ya naikkan penggunaan biodsiesl sehingga penggunaan solar impornya turun, jadi dapat untung tapi tidak ada yang dirugikan," ujar dia.

Dolar AS Tembus Rp 14.500, Darmin: Jangan Dianggap Luar Biasa
(dna/dna)

Hide Ads