Telkom Tunjuk ABN AMRO untuk Kaji Akuisisi Bukaka Singtel

Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) menunjuk ABN AMRO sebagai penasihat keuangan dalam rangka rencana akuisisi perseroan terhadap kerja sama operasi divisi regional (divre) VII dengan PT Bukaka Singtel Indonesia (BSI). "Terkait dengan akuisisi Bukaka masih dalam tahap studi dan Telkom telah menunjuk ABN AMRO, sebagai penasihat keuangan," kata Komisaris Utama Telkom Tanri Abeng.Ia menyampaikan hal tersebut di sela-sela acara pelantikan deputi Meneg BUMN di kantor Meneg BUMN, Jl. DR Wahidin, Jakarta, Senin (8/8/2005). Telkom berencana melakukan akuisisi divre VII yang dikerjakan oleh Bukaka singtel untuk Kawasan Indonesia Timur (KTI). BSI merupakan konsorsium PT Bukaka dan Singapore Telecom. Akuisisi itu dilakukan karena Telkom ingin mengoperasikan infrastruktur telekomunikasi di wilayah itu sepenuhnya. Kerja Sama Operasi (KSO) dilakukan PT Telkom selama 15 tahun sejak tahun 1996 dan berakhir pada tahun 2010. Pada masa itu Telkom menyerahkan pengoperasian perusahaannya di divisi kepada mitra KSO. Dari perjanjian KSO tadi, Telkom mendapat bagian berupa MTR (Minimum Telkom Revenue) yang besarnya meningkat setiap tahun dan DTR (Distributable Telkom Revenue) yang besarannya dibagi sesuai kesepakatan. Dari tujuh divisi regional (Divre), lima di antaranya dikerjakan dalam bentuk KSO, yaitu Divre I Sumatera dengan PT Pramindo Ikat Nusantara, Divre III Jabar atau Banten dengan PT AriaWest International (AWI), Divre IV dengan PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI), Divre VI Kalimantan dengan PT Dayamitra Telekomunikasi dan Divre VII Indonesia bagian timur dengan PT Bukaka SingTel. Sedangkan dua divre yang tidak dikerjakan dalam bentuk KSO adalah Divre II Jakarta dan sekitarnya dan Divre V Jawa Timur, dikelola sendiri oleh Telkom. Namun Telkom telah mengambilalih KSO I, III, IV, dan VI, dan tinggal KSO VII yang belum diambilalih. Dengan pengambilalihan KSO VII, maka Telkom telah mengerjakan sendiri seluruh pembangunan telekomunikasinya. (qom/)