Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah akhirnya kembali menguat pada siang hari. Dolar AS menguat ke angka Rp 14.825 ataiu naik dari posisi Rp 14.760 pada pagi hari.
Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan penyebab pelemahan nilai tukar rupiah ini adalah faktor eksternal yakni normalisasi kebijakan bank sentral Amerika Serikat. Kondisi pelemahan rupiah diproyeksi baru berakhir jika normalisasi kebijakan suku bunga The Fed berakhir dan kinerja ekonomi domestik khususnya neraca perdagangan membaik.
"Ada potensi pelemahan nilai rupiah bahkan menembus level psikologis 15.000," ujar Bhima.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta tersebut membuat rupiah pada tahun ini menjadi salah satu mata uang berkinerja terburuk di Asia. Hal itu didorong dengan defisit transaksi berjalan hingga krisis lira Turki yang mengakibatkan kekacauan di pasar negara berkembang seperti Indonesia.