Sandiaga Siap Tukar Aset Dolar ke Rupiah, Bagaimana Pengusaha Lain?

Sandiaga Siap Tukar Aset Dolar ke Rupiah, Bagaimana Pengusaha Lain?

Puti Aini Yasmin - detikFinance
Rabu, 05 Sep 2018 14:15 WIB
Foto: Sandiaga Uno (Indra Komara/detikcom)
Jakarta - Pengusaha sekaligus calon wakil presiden Sandiaga Uno menyatakan siap untuk menukar asetnya yang saat ini dalam bentuk dolar Amerika Serikat (AS) ke rupiah. Hal itu dilakukan untuk menguatkan nilai tukar rupiah.

Bagaimana dengan pengusaha lain?

Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi Lukman menilai langkah tersebut pada dasarnya tidak berdampak signifikan. Sebab, dolar AS yang digunakan pengusaha selama ini untuk operasional perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya kira itu tidak signifikan. Karena pengusaha kan uangnya untuk usaha, untuk operasional kalau dari hasil ekspor," kata dia saat berbincang dengan detikFinance, Rabu (5/9/2018).



Oleh karena itu ia menilai langkah tersebut tidak akan efektif karena jumlah yang ditukarkan oleh pengusaha tidak banyak dan tidak signifikan.

Kata Adhi, langkah tepat untuk mengatasi hal tersebut hanya bisa dilakukan oleh pemerintah. Ia mencontohkan, dengan memperbaiki regulasi agar bisa menunjang kinerja sebuah perusahaan dan menciptakan devisa bagi negara.

"Yang paling penting pembenahan di internal. Kita benerin regulasi yang menghambat supaya ada daya saing itu kan akhirnya bisa menghasilkan devisa buat negara ujung-ujungnya," paparnya.

Senada dengan Adhi, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Bahlil Lahadalia juga mengatakan langkah menukarkan dolar AS ke rupiah tidak efektif. Namun ia mengapresiasi langkah tersebut.

Sebab, menurut dia, sebagai warga negara Indonesia seseorang harus mencintai rupiah sebagai bentuk nasionalisme.


Namun, ia mengaku tidak akan melakukan hal yang sama seperti Sandiaga lakukan. Pasalnya, hal tersebut tidak akan berdampak signifikan.

"Saya nggak pernah mau mengikuti orang lain. Saya punya gagasan sendiri. Lagian pemerintah saja sudah gelontorkan banyak tapi rupiah masih tinggi, apalagi kita, mau jual (dolar) berapa?" tutup dia. (dna/dna)

Hide Ads