Direktur Utama Mahaka Media Adrian Syarkawie menjelaskan sejatinya perusahaan saat ini tidak memiliki rencana untuk melakukan aksi korporasi dalam bentuk apapun. Dia juga menegaskan bahwa tidak ada informasi yang bocor tentang perusahaan, yang bisa menjadi bahan untuk menggoreng saham ataupun aksi insider trading.
"Perseroan tidak memberikan informasi baik resmi maupun tidak resmi dari perusahaan kepada pihak manapun yang kiranya dapat mempengaruhi pergerakan saham ABBA," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (20/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Saham Perusahaan Erick Thohir Dibekukan Lagi |
Dia menyatakan bahwa perusahaan juga ikut memantau pergerakan sahamnya sendiri. Menurut Adrian pergerakan saham ABBA lebih disebabkan faktor eksternal.
Meskipun dirinya yakin bahwa harga saham ABBA yang sebelumnya tidur dilevel Rp 50 alias gocap tidak mencerminkan nilai perusahaan yang sebenarnya.
"Perkirakaan kami sementara harga saham ABBA memang belum mencerminkan nilai perusahaan yang sebenanrya. Catatan net profit comprehensive itu mungkin yang membuat sahamnya bergerak," tuturnya.
Pada semester I-2018 ABBA memang masih menderita kerugian Rp 14,79 miliar. Angka itu lebih besar dibanding rugi bersih di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,35 miliar.
Namun net profit comprehensive perseroan naik tinggi dari Rp 29,6 miliar menjadi Rp 76,4 miliar. Pos itu naik lantaran di lini usaha radio perusahaan sudah mengakuisisi 4 radio baru dan meluncurkan aplikasi digital radio yang terintegrasi.
Sekedar informasi saham ABBA saat ini berada di level Rp 195. Angka itu meningkat 290% hanya dalam waktu 10 hari saat saham ABBA masih tidur di level gocap.
Saham ABBA bergerak liar setelah sang pendiri perusahaan Erick Thohir ditunjuk menjadi Ketua Tim Pemenangan pasangan Jokowi-JK. Bahkan BEI sudah dua kali menjatuhkan suspensi saham ABBA. (das/dna)