Berapa Sih Sebenarnya Kebutuhan Modal Bank Muamalat?

Berapa Sih Sebenarnya Kebutuhan Modal Bank Muamalat?

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 03 Okt 2018 17:46 WIB
Foto: Danang Sugianto-detikFinance
Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia (BMI) Tbk akan mendapat suntikan modal dari konsorsium yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 2 triliun. Suntikan dana segar tersebut dibutuhkan untuk meningkatkan pembiayaan hingga memperkuat modal.

Lantas, apakah dana segar sebesar Rp 2 triliun dari konsorsium tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan modal Muamalat?

Kebutuhan modal dari bank syariah tertua di Indonesia itu sendiri disebut-sebut mencapai Rp 8 triliun. Namun, pihak direksi maupun komisaris Bank Mualamat belum mau secara tegas menyebut berapa nominal dana yang dibutuhkan perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Lewat Komisaris Independen bank Muamalat Iggi Achsien, Bank Muamalat hanya menyatakan bahwa dana segar akan terus mengalir hingga bisa mencapai Rp 8 triliun. Sesuai dengan jumlah kabar yang beredar tentang kebutuhan dana Muamalat.

"Total sampai Rp 8 triliun akan dipenuhi. Rp 8 triliun kan bisa tier 1, tier 2, kalau nggak bisa bisa komponen lain," ujarnya di kantor pusat Bank Muamalat, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Sementara itu, Direktur Utama Bank Muamalat Achmad Kusna Permana hanya mengatakan yang jelas, dengan adanya kepastian konsorsium investor yang telah masuk akan sangat membantu penguatan Bank Muamalat saat ini dan rencana bisnis kedepannya.

"Kami yakin dengan kehadiran Ilham Habibie yang memimpin konsorsium investor akan memberikan keyakinan kepada para nasabah dan pemangku kepentingan Bank Muamalat," katanya.


Seperti diketahui, konsorsium yang akan menyuntik dana segar ke Muamalat ialah Ilham Habibie yang juga Komisaris Utama Muamalat, kemudian raja minyak Ri Arifin Panigoro, Lynx Asia dan SSG Hong Kong. Keempat calon investor ini berniat untuk menyelamatkan Muamalat dari sisi permodalan. (fdl/dna)

Hide Ads