Menurut Analis BNI Sekuritas William Siregar, anjloknya IHSG lebih disebabkan karena pelemahan indeks global. Penyebabnya lantaran kenaikan yield obligasi di AS.
"Yield obligasi menguat yang mengindikasikan perpindahan arus dari pasar modal ke aset yang lebih safety di obligasi AS. Oleh karena itu Wall Street merah semua kemarin," tuturnya kepada detikFinance, Kamis (11/10/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apalagi IMF baru cut pertumbuhan global kan kemarin, karena meningkatnya tensi global. Jadi investor memilih untuk save asetnya sementara di aset dengan resiko minimal, dan kebetulan yield-nya juga naik. Jadi menarik buat Investor," tambahnya.
Hari ini memang investor asing juga melakukan aksi jual di pasar modal Indonesia. Tercatat net sell asing di seluruh pasar sebesar Rp 606,64 miliar.
Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali juga memiliki pandangan yang sama. Pasar modal Indonesia terpengaruh dengan anjloknya pasar saham global.
Dia memprediksi hari ini IHSG bergerak dalam rentang support 5.660 dan resistance 5.782. "Support 5.782 tapi sudah lewat, jadi support baru di level 5.660. Resistance yang baru pakai support sebelumnya 5.782," ujarnya.
Jadi, analis berpendapat, anjloknya IHSG lebih disebabkan karena pelemahan indeks bursa global. (das/zlf)