Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah terpantau menguat ke Rp 15.200.
Pada perdagangan pre opening, IHSG dibuka hijau atau naik 10,686 poin (0,19%) ke 5.737,942. Indeks LQ45 juga naik 2,662 poin (0,30%) ke 902,963.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada perdagangan pukul 09.05 waktu JATS, IHSG masih bergerak turun meski masih di zona hijau. IHSG bergerak ke level 5.733,890. Sementara Indeks LQ45 menguat 1,714 poin (0,12%) ke 901,357.
Pada jeda siang hari ini, IHSG melanjutkan penguatannya di zona hijau. IHSG bergerak ke level 5.736,484. Sementara LQ45 menguat 2,066 (0,23%) ke 902,367.
Baca juga: Dolar AS Masih Betah di Rp 15.210 |
Surplus neraca perdagangan di September menjadi salah satu sebab penguatan IHSG pagi ini. Neraca dagang Indonesia kembali positif pada bulan September 2018 yang mencapai US$ 227 juta.
Sementara itu, indeks utama bursa AS kompak ditutup dalam teritori negatif pada perdagangan awal pekan ini (15/10). Indeks Dow Jones turun 0.35%, S&P melemah 0.59%, dan Nasdaq tertekan 0.88%.
Pelemahan tersebut terjadi seiring antisipasi pelaku pasar atas kekhawatiran rilisnya laporan keuangan perusahaan yang diperkirakan terkena dampak dari kebijakan suku bunga yang nantinya menekan laba bersih perusahaan.
Adapun pernyataan dari Departemen keuangan terkait defisit AS yang cukup besar turut menjadi pemberat indeks pada perdagangan dini hari.
Bursa saham Asia juga bergerak positif pagi ini. Namun siang ini bergerak ke arah negatif:
- Indeks Nikkei naik 0,77% ke 22.443,580
- Indeks Hang Seng turun 0,02% ke 25.440,350
- Indeks Komposit Shanghai turun 0,04% ke 2.566,950
- Indeks Strait Times turun 0,25% ke 3.036,390
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Inti Bangun Sejahtera (IBST) turun Rp 1.100 ke Rp 6.100, Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 650 ke Rp 5.350, Sona Topas Tourism (SONA) turun Rp 435 ke Rp 5.075, dan Roda Vivatex (RDTX) turun Rp 300 ke Rp 5.400. (fdl/ara)