Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah terpantau menguat. Dolar AS berada di level Rp 15,210. Pada perdagangan preopening, IHSG dibuka merah atau turun 35,112 poin (0,60%) ke 5.810,130. Indeks LQ45 juga turun 8,746 poin (0,95%) ke 911,455.
Pada pembukaan perdagangan, Jumat (19/10/2018), IHSG masih berada di zona merah. IHSG turun 44,033 poin (0,75%) ke 5.801,209. Indeks LQ45 juga turun 1,08% ke 910,217.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jeda siang ini IHSG turun 3,628 poin (0,06%) ke 5.841,614. Indeks LQ45 melemah 3,695 poin (0,40%) ke 916,506.
Pelemahan 5 saham sektoral jadi pemberat bagi laju IHSG. Saham sektor barang konsumsi jatuh paling dalam sebesar 0,74%.
Sebanyak 150 saham menguat, 183 saham melemah dan 122 saham stagnan. Perdagangan saham pun terpantau sepi dengan frekuensi perdagangan saham 176.893 kali transaksi sebanyak 4,9 miliar lembar saham senilai Rp 2,6 triliun.
Sementara itu, indeks utama bursa saham AS ditutup dengan koreksi cukup besar pada perdagangan hari Kamis (18/10). Indeks Dow Jones 1.27%, S&P turun 1.44%, dan Nasdaq tertekan 2.06%.
Penurunan terjadi salah satunya dikarenakan rilisnya laporan keuangan perusahaan di sektor industri yang secara keseluruhan mencatatkan laba di bawah ekspektasi pasar.
Selain itu, adanya kekhawatiran anggaran Italia dan kesenjangan yang kian melebar antara Amerika Serikat dan Arab Saudi turut menjadi pemberat pergerakan indeks.
IHSG tak melemah sendirian. Bursa saham Asia juga bergerak negatif siang ini. Berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 melemah 1,06% ke 22.417,740,
- Indeks Hang Seng turun 0,34% ke 25.366,689
- Indeks Komposit Shanghai turun 0,02% ke 2.485,990
- Indeks Strait Times melemah 0,24% ke 3.062,370
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.600 ke Rp 77.800, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 25.400, Indah Kiat Pulp (INKP) turun Rp 475 ke Rp 13.200 dan Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 16.300. (dna/hns)











































