Angka itu sangat jauh jika dilihat dari rata-rata nilai transaksi beberapa minggu terakhir ini. Kondisi perekonomian yang tidak menentu membuat rata-rata transaksi harian anjlok hingga sekitar Rp 6 triliun.
Direktur Utama BEI Inarno Djayadi mengakui bahwa kondisi ekonomi memang masih dalam ketidakpastian. Namun ada beberapa inisiatif yang dia yakini bisa mendorong gairah transaksi pelaku pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama BEI, akan menerapkan simplifikasi pembukaan rekening SID dengan cepat. Kedua pada 26 November 2018 nanti akan diterapkan T+2. Itu artinya penyelesaian transaksi saham dipercepat dari 3 hari menjadi 2 hari.
"Ingat secara histori negara yang sudah terapkan T+2 itu rata-rata nilai transaksi hariannya naik misalnya Australia, Hong Kong, mereka naik tinggi. Jadi kami optimis," tambahnya.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono W Widodo menambahkan, pihaknya yakin sentimen negatif dari pilpres di tahun depan akan lebih kondusif.
"Gonjang-ganjing politik bisa diredam karena calon presiden dan wapresnya hanya 2. Jadi cuma 1 putaran. Biasanya juga setiap pemilu ada harapan baru dan itu akan tercermin di rata-rata nilai transaksi harian," tambahnya.
Baca juga: Dolar AS 'Ngamuk' Lagi ke 15.210 |