Melansir keterbukaan informasi, Rabu (31/10/2018), INDF mengumumkan laba bersih perusahaan periode Januari hingga September 2018 sebesar Rp 2,82 triliun . Angka itu turun 13,6% jika dibandingkan dengan periode yang saham di 2017 sebesar Rp 3,62 triliun.
Penjualan neto INDF hingga kuartal III-2018 sebenarnya meningkat dari Rp 53,12 triliun menjadi Rp 54,74 triliun. Namun sayangnya beban pokok penjualan perusahaan naik dari Rp 37,89 triliun menjadi Rp 39,27 triliun. Sehingga laba bruto perusahaan naik tipis dari Rp 15,22 triliun jadi RP 15,47 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beban penjualan dan distribusi perusahaan juga naik dari Rp 5,8 triliun menjadi Rp 6,17 triliun. Beban umum dan administrasi juga naik dari Rp 3 triliun jadi Rp 3,43 triliun. Beban keuangan INDF juga naik cukup tinggi dari Rp 1,09 triliun menjadi Rp 1,83 triliun. Marjin laba akhirnya juga turun dari 12,4% ke 12,6%.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim menilai penurunan kinerja perusahaan lantaran terbebani dari fluktuasi harga CPO.
"Secara umum, harga CPO tetap menjadi tantangan bagi kinerja kami. Sebagai catatan yang positif, kami tetap dapat meraih pertumbuhan penjualan di periode sembilan bulan tahun ini dengan didukung oleh kinerja Grup CBP yang kuat," tuturnya. (das/zlf)