Vice President Corporate Secretary Ikhsan Rosan menjelaskan alasan dibukanya lagi rute penerbangan tersebut. Ia mengatakan bahwa perseroan melihat bahwa potensi rute penerbangan tersebut terus tumbuh.
"Kita tetap melihat pasar London tetap tumbuh terus. Khususnya menggarap itu untuk pasar Australia-Eropa," kata Ikhsan kepada detikFinance, Kamis (13/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedua memang sebenanrya rute London sudah redefine cost structure. Cost structure baru, lebih efisien lah dengan cost structure baru," tutur Ikhsan.
Meski demikian, pelayanan terhadap penumpang tidak akan berkurang. Efisiensi tersebut dilakukan pada konsumsi bahan bakar (fuel).
Baca juga: Garuda Buka Lagi Penerbangan Jakarta-London |
"Kaitannya sama fuel, bahan bakar. Kalau dulu kan direct itu kan kita fuel lebih besar tapi kita ada sistem yang kita gunakan sehingga penggunaan fuel lebih tepat guna sama yang lain-lain," ujar Ikhsan.
Maskapai pelat merah juga menggandeng General Sales Agent (GSA) untuk sama-sama menanggung biaya penerbangan. Ia mengatakan GSA merupakan perwakilan maskapai di luar negeri yang menangani penjualan tiket dan hal lain yang berhubungan dengan kepentingan maskapai.
"Untuk rute ini kita kerja sama, sama investor kaya GSA jadi cost kita tanggung bersama. Dia bukan maskapai tapi bergerak di industri penerbangan," kata Ikhsan.











































