"Year to end kita targetkan positif. Walaupun kecil. Tahun lalu kita loss (rugi) US$ 220 juta. Dan mudah mudahan tahun ini kita bisa positif," kata Askhara dalam paparan di Gedung Sarinah, Jakarta, Jumat (21/12/2018).
Kinerja positif Garuda, kata dia, ditopang oleh sejumlah efisiensi yang dilakukan perusahaan. Salah satunya adalah membuka peluang baru untuk pendapatan periklanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam program ini, manajemen menawarkan besarnya jumlah penumpang yang ada.
Sedikitnya ada 30 juta penumpang Garuda terbang setiap tahun. Angka ini jadi peluang yang cukup menjanjikan sebagai target pasar periklanan sejumlah produk.
Saat ini sudah ada sejumlah merek yang menjalin kerja sama periklanan dengan Garuda.
"Jadi advertising akan semua masuk Garuda karena Garuda sendiri punya 30 juta penumpang setiap tahun ini sudah satu market yang besar dan ini dilihat sebagai partner dan salah satunya adalah Mahata dan kemudian ada Traveloka, Tiketcom ada JD.id," bebernya.
Baca juga: Target On Time Maskapai RI Tahun Ini Meleset |
Dengan strategi ini, diharapkan ada penambahan pos pendapatan di luar penjualan tiket penerbangan yakni dari setiap perusahaan yang memasang iklan di channel iklan Garuda.
"Jadi mereka tertarik untuk kerja sama. Jadi menambah advertising untuk Garuda dan ini penambah buat Garuda. Jadi untuk channel advertising, akan kerja sama dengan pihak Garuda. Dan mereka membayar Garuda sebagai market place (sarana pemasaran)," tandasnya. (dna/das)